Monday, December 11, 2006

Televisi


Televisi (TV) sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat kita. Banyak informasi dan hiburan yang bisa didapatkan melalui media audio visual ini.

Makin maraknya TV Swasta membuat masyarakat semakin dimanjakan dengan berbagai program yang ditayangkan baik dari dalam maupun luar negeri.
Namun sangat disayangkan bahwa perkembangan dunia pertelevisian Indonesia tidak diimbangi dengan perkembangan kualitas tayangan yang disuguhkan oleh TV swasta. Program acara ditentukan dengan tingkat rating pemirsa tanpa melihat dampak yang mungkin muncul untuk masyarakat sendiri. Program-program tayang seperti; mistis, kriminal, sinetron, gosip dan acara-acara yang berisikan kekerasan sempat menjamur dan menjadi konsumsi favorit pemirsanya, bahkan menurut saya diantaranya adalah tayangan yang bersifat 'pembodohan'.
Penempatan jam tayang serta pemasangan simbol "17+; BO" dan lain sebagainya tidak membantu banyak untuk mengurangi dampak acara tersebut untuk dikonsumsi orang yang belum dewasa, mengingat sebagian besar masyarakat kita mampu memiliki TV lebih dari satu dan setiap anggota keluarga memiliki TV sendiri di kamarnya.

Menurut pengalaman saya pribadi, bila kita menyaksikan suatu tayangan, apalagi dilengkapi dengan teknologi visual efek yang canggih yang membuat tayangan tersebut seolah-olah nyata, kita seperti terhipnotis oleh tayangan tersebut. Kita seperti berada di antara kenyataan dan hayalan ketika tayangan tersebut selesai. Tak jarang gambar-gambar dan adegan-adegan tersebut muncul kembali dalam ingatan kita ketika kita sedang melakukan aktifitas. Tayangan TV sepertinya dapat berpengaruh besar terhadap memori otak kita. Seperti virus, mungkin.

Oleh karena itu, program acara yang sekiranya bisa menimbulkan dampak negatif bagi pemirsa, terutama anak anak, sebaiknya dikurangi atau bahkan dihilangkan. Saya yakin, TV swasta tidak akan kehilangan pendapatannya karena menurut saya masih banyak banyak acara-acara yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat kita.

Mungkin saya naif, tapi saya sendiri lebih menyukai acara yang berisikan perkembangan science dan teknologi dan menyadari bahwa negara kita sudah sangat tertinggal hampir di segala bidang.
Ada sebuah tips menarik yang saya dapat dari seorang sobat.. Di dalam satu keluarga, sebaiknya hanya ada satu TV saja karena TV bisa menjadi sebuah alat pemersatu keluarga :)

Dampak dan pengaruh TV bagi anak-anak bisa dibaca disini:
tuberose

1 comment:

Jemiro said...

saya senang jika masih ada yang senang menonton science show, dibanding sinetron2 yang tidak mendidik, dampak negative sangat terasa bagi anak-anak, mereka memplagiat total semua kejadian yang mereka tonton, cara bicara hingga sikpanya, seharusnya pertelevisian lebih membatasi dan menyaring segala bentuk penyoimpangan.